Dalam ajaran Islam terdapat banyak jenis sholat sunnah. Namun demikian,
ada salah satu sholat sunnah yang paling sering
dikerjakan Nabi Muhammad ﷺ secara konsisten.
Sebelum kita membahasnya, mari terlebih dahulu kita membaca & meresapi makna Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memudahkan petunjuk-Nya kepada kita untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Perbuatan, ucapan, anjuran dan apa pun yang dicontohkan Rasulullah ﷺ ini tentu saja tidak sembarangan, terlebih hal itu adalah ibadah sholat, pastilah ada alasan kuat dan hikmah baik terkandung dibaliknya. Sebagaimana artikel yang terdahulu, sholat merupakan bentuk komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhannya, dan merupakan suatu wujud pengabdian mahkluk kepada Sang Penciptanya.
artikel terkait :
artikel terkait :
Sholat Sunat menurut Ilmu Fiqh
Imam Syafi'i dalam kitab Fikih Manhaji menjelaskan, terdapat jenis sholat
yang menyertai sholat wajib, dan sholat yang tidak menyertai sholat wajib.
Adapun sholat yang menyertai sholat wajib disebut muakkad dan ada yang ghairu
muakkad.
Sunnah muakkad adalah dua raka'at sebelum Subuh, dua raka'at sebelum Zhuhur,
dua rakaat setelah Zhuhur, dua raka'at setelah Maghrib, dan dua raka'at setelah
Isya'. Dan di antara semua sholat ini, menurut Imam Syafi'i sholat dua rakaat
sebelum Subuh (qobliyah) adalah yang paling utama.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Tidak ada sholat sunnah yang paling konsisten dilakukan Nabi melebihi sholat sunnah fajar."
Adapun keutamaan sholat sunnah dua raka'at sebelum Subuh ini
sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ :
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ
مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
"Rak'ataal fajri khairun minaddunya wa maa fiiha."
Terjemahannya, "Dua raka'at fajar (shalat sunnah qobliyah Subuh)
lebih baik dari pada dunia dan seisinya." (HR. Imam Muslim)
Wasiat Rasulullah ﷺ : Jangan Tinggalkan Salat Witir sebelum Tidur !
1. Keutamaan Sholat Witir & Sholat Sunnah Rawatib sebelum Shubuh
Rasulullah Muhammad ﷺ pernah mewasiatkan kepada para
sahabatnya untuk mendirikan sholat Witir sebelum tidur. Hal ini kemudian
menjadi dalil ke-sunnah-an bagi umat Islam. Hadits tentang wasiat
Rasulullah ﷺ ini
diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ
حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاةِ الضُّحَى
، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
Terjemahannya: "Kekasihku Rasulullah ﷺ berpesan kepadaku untuk selalu : puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua raka'at Dhuha dan mengerjakan
sholat Witir sebelum aku tidur." (Muttafaq
'Alaih).
Hadits tersebut dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Tahajud bab Sholat Dhuha dan Imam Muslim dalam Kitab Musafir bab Anjuran Sholat Dhuha. Imam At-Tirmidzi juga mengeluarkan hadits serupa dalam Sunan at-Tirmidzi.
Muttafaq ‘alaih merupakan gabungan dari kata muttafaq yang artinya disepakati dan ‘alaih yang artinya atasnya. Sehingga
Istilah yang digunakan dalam ilmu hadist ini memiliki makna bahwa sebuah hadist muttafaq‘alaih memiliki makna bahwa hadist tersebut disepakati keshahihahnnya. Dengan kata lain, sebuah hadist muttafaq alaih merupakan hadist yang disepakati kesahihannya oleh para ulama tanpa ada keraguan.
Imam an-Nawawi menerangkan dalam Kitab Syarah Riyadhus Shalihin sebagaimana di-syarah Musthafa Dib al-Bugha dkk, sholat Witir sebelum tidur itu di-sunnah-kan bagi orang yang sekiranya tidak bisa bangun di akhir malam. Tetapi, bagi orang yang berkeyakinan bisa bangun di akhir malam maka jauh lebih baik bila mengerjakannya di akhir malam.
Dalam Kitab Minhajul Qashidin karya Ibnu Qudamah dijelaskan, mengakhirkan sholat Witir merupakan keutamaan dan sesuai dengan haknya.
Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata, "Rasulullah ﷺ pernah sholat Witir pada awal malam, pertengahan dan akhir malam.
Witirnya yang terakhir hingga waktu sahur." (Muttafaq 'Alaih)
Rasulullah ﷺ juga bersabda,
"Jadikanlah akhir sholat kalian pada waktu malam adalah witir (ganjil)."
(HR Bukhari dalam Shahih-nya)
Menurut Ulama yang lain, Ibnul Qayyim berkata, “Rasulullah ﷺ di dalam safar senantiasa mengerjakan sholat sunnah rawatib sebelum subuh dan sholat sunnah witir dikarenakan dua sholat sunnah ini yang paling utama di antara sholat sunnah, dan tidak ada riwayat bahwasanya Rasulullah ﷺ mengerjakan sunnah selain keduanya.”
Sholat sunah fajar dan witir, usahakanlah jangan sampai keduanya ditinggalkan. Kalimat Ibnul Qayyim di atas menyebutkan bahwa kedua sholat ini merupakan salat sunah yang paling utama, dimana kedua sholat ini tidak pernah ditinggalan oleh Rasulullah ﷺ , baik saat di rumah maupun saat bepergian. Bahkan saat kedua sholat sunah ini ditinggalkan, maka kita dianjurkan untuk mengqadhanya.
“Siapa yang tidur tanpa sholat witir, atau lupa, hendaknya ia mengerjakannya pada pagi hari atau ketika ingat.” ( HR. Abu Daud dengan sanad yang shahih.)
“Siapa yang belum mengerjakan dua raka'at sebelum sholat subuh, maka salatlah setelah matahari terbit.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh al-Albani).
Perbedaan sholat witir dan sholat tahajud :
- Raka’at untuk Sholat tahajud genap. Sementara witir dilakukan dengan jumlah raka’at yang ganjil, mulai dari 1 rakaat, 3 rakaat, dan seterusnya.
- Sholat tahajud boleh dilakukan berulang kali sementara shalat witir tidak boleh dilakukan dua kali dalam satu malam.
- Sholat tahajud harus didahului dengan tidur. Sementara sholat witir boleh dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu.
artikel terkait :
artikel terkait :
2. Keutamaan Sholat Tahajud
Sepertiga malam yang terakhir adalah waktu mustajab. Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Terjemahannya : "Tuhan kami, Maha Berkah dan Maha Tinggilah Dia, yang turun setiap malam ke langit yang terdekat di saat sepertiga malam yang terakhir (dan) berfirman: 'Adakah seseorang yang menyeru kepada-Ku sehingga Aku dapat mengabulkan doanya, yang memohon kepada-Ku sehingga Aku bisa memberinya, yang mohon ampunan kepada-Ku hingga aku bisa memaafkannya?'" (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Sementara, sholat tahajud juga merupakan sholat sunnah ini tidak pernah ditinggalkan Rasulullah ﷺ, meski beliau dalam keadaan sakit.
Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha menuturkan, “Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan qiyamullail, dan jika beliau sakit, maka beliau salat sambil duduk.” (HR.Abu Daud dan al-Hakim)
Disebutkan juga dalam sebuah hadis bahwa sholat tahajud merupakan kebiasaan orang-orang shaleh semenjak dahulu.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyamullail, karena qiyamullail itu kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian.” (HR. Imam Ahmad, Imam Tirmidzi, Imam al-Hakim, Imam Baihaqi, Imam Ibnu ‘Asakir, Imam Thabrani dan Imam Ibnu Suni).
baca juga :
baca juga :
3. Keutamaan Sholat Dhuha
Disamping itu sholat dhuha memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi
Muhammad ﷺ :
“Di setiap persendian seorang dari kalian
terdapat sedekah. Setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap
tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah setiap tahlil (ucapan laa ilaaha
illallaah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada
kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan
mencukupi dari semua itu dua raka'at Dhuha yang ia kerjakan.” (HR. Imam Muslim)
“Siapa yang keluar untuk melaksanakan
sholat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah.” (HR. Imam Abu
Daud)
Besarnya keutamaan sholat witir membuat hukum ibadah ini adalah sunah muakad. Hukum sunnah muakad merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Demikian pula dengan sholat sunnah rawatib sebelum shubuh, sholat Dhuha. Ibadah-ibadah sholat itu dapat semakin menambah kedekatan kita kepada Rabb, Sang Penguasa Alam Semesta, dan juga kekasih-kekasih-Nya, khususnya Rasulullah Muhammad ﷺ.
Kebenaran adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memudahkan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin. Semoga bemanfaat