Bagaimana kemajuan sains saat ini mampu menjelaskan kebenaran peristiwa Isrâ’ & Mi’râj yang dialami Rasulullah ﷺ lebih dari 1400 tahun yang lalu ?
Sebelum kita membahas lebih lanjut, Mari terlebih dahulu kita membaca Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memberikan petunjuk-Nya kepada kita dan memudahkan untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Isrâ’ dan Mi’râj Rasulullah ﷺ adalah dua buah peristiwa
Sebagaimana pada artikel yang terdahulu, Isrâ’ dan Mi’râj adalah dua peristiwa besar yang luar biasa, karena tidak ada seorang pun manusia yang dapat mengalaminya, kecuali hamba pilihan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, yaitu Rasulullah Muhammad ﷺ.
Kata Isrâ’, merupakan bentuk mashdar dari “ asra` yusri isra-an ” yang secara harfiah berarti “perjalanan di waktu malam”. Sedangkan kata Mi’râj, bentuk isim alat dari " `araja ya`ruju `urujan ” yang mengandung arti “tangga”.
Para Ulama mendefinisikan Isrâ’ sebagai peristiwa perjalanan Rasulullah ﷺ di waktu malam dari Masjid al-Haram (Mekkah) sampai ke Masjid al-Aqsha (Yerusalem Palestina). Sedangkan Mi’râj ialah naiknya Rasulullah ﷺ dari Masjid al-Aqsha ke Sidrat al-Muntaha melewati tujuh lapis langit.
artikel terkait :
Bukti Kecerdasan Spiritual Manusia yang tinggi pada peristiwa : Isrâ’ dan Mi’râj Rasulullah ﷺ
Ilmu & Kendaraan untuk 'menyingkat waktu & jarak' suatu tempat
Kebudayaan masa lampau di dunia barat muncul mitos Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani, Romawi maupun Mesopotamia.
Kata "pegasus” kini digunakan
untuk merujuk kepada segala macam kuda bersayap secara umum.
Secara etimologi, penyair Hesiod menghubungkan nama Pegasus dengan
kata untuk "mata air", pēgē: " pegai Okeanos, di mana Okeanos dilahirkan;" tetapi,
asal usul nama pegasus kemungkinan berasal dari kata dari Bahasa
Luvian: pihasas, bermakna "petir".
Pada kebudayaan bangsa timur, seperti Indonesia pun mengenal adanya orang 'berilmu' yang mempu berpindah tempat secara cepat, misalnya : terbang (relief-relief candi di Jawa ada yang menggambarkan tentang kendaraan untuk melawan gravitasi), ilmu melipat bumi, dll.
Dalam ajaran Islam, cerita-cerita tentang Nabiyullah Sulaiman 'Alayhi al-salâm juga memberikan informasi kepada kita yang hidup di jaman setelahnya, bahwa perpindahan antar tempat dengan kecepatan yang diluar kelaziman pernah terjadi. Sebagaimana disampaikan pada ayat-ayat berikut :
قَالَ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اَيُّكُمْ
يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا قَبْلَ اَنْ يَّأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ
Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar, siapakah di antara kamu yang sanggup membawakanku singgasananya sebelum mereka datang menyerahkan diri?” QS. An-Naml [27] : 38
قَالَ عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَا۠ اٰتِيْكَ
بِهٖ قَبْلَ
اَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ اَمِيْنٌ
Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari singgasanamu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat lagi dapat dipercaya.” QS. An-Naml [27] : 39
قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ
فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ
لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ
لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ
كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab suci550) berkata, “Aku akan mendatangimu dengan membawa (singgasana) itu sebelum matamu berkedip.” Ketika dia (Sulaiman) melihat (singgasana) itu ada di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau berbuat kufur. Siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang berbuat kufur, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” QS. An-Naml [27] : 40
Dari ketiga ayat Al Qur'anul Kariim di atas sangat jelas menginformasikan, ada dua makhluk Allah dari golongan jin dan manusia yang mampu untuk menembus dimensi ruang dan waktu dengan kecepatan luar biasa, bahkan ayat tersebut menginformasikan kepada kita, bahwa manusia yang berilmu mampu memindahkan barang sebelum mata Nabiyullah Sulaiman 'Alayhi al-salâm berkedip.
Demikian pula kisah nabi terakhir, Rasulullah Muhammad ﷺ, peristiwa Isrâ’ dijelaskan dalam QS. Al-Isrâ’ [17] : 1 dan Mi’râj di QS. Al-Najm [53] : 13 - 18 di saat itu menceritakan suatu peristiwa fenomenal yang dialami Rasulullah ﷺ lebih dari 1400 tahun yang lalu, dimana jarak antara Mekkah-Palestina yaitu 1.224,45 km, jika ditempuh dengan kendaraan darat konvensional dikala itu memerlukan waktu kurang lebih : dua bulan perjalanan.
Menurut riwayat sahih, Rasulullah ﷺ menjalani peristiwa Isrâ’ tidak sendirian, tetapi menaiki kendaraan yang bernama : "buraq" dan sekaligus ditemani malaikat yang sangat kuat, bernama Jibril 'Alayhi al-salâm.
Kemajuan sains mampu 'menyingkat waktu & jarak' suatu tempat
Kemajuan teknologi saat ini tidaklah sulit menjelaskan kejadian itu, karen nalar dan rasio manusia sudah pernah mempelajari, melihat, atau bahkan menaiki kendaraan kendaraan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Shanghai Maglev, China (460 km/jam)
Shanghai Maglev ini merupakan kendaraan transportasi umum yang bisa menempuh kecepatan maksimalnya : 460 km/jam. (diklaim sebagai kendaraaan transportasi umum tercepat di darat saat artikel ini ditulis).
Jika, 1.224,45 : 460 = 2,66. Jika Shanghai Maglev ini sudah beroperasi melayani jalur Mekkah-Palestina yang berjarak 1.224,45 km, Anda memerlukan waktu tempuh selama = 2,66 jam.
Virgin Galactic SS2 Unity (4.200 km/jam)
Virgin Galactic SS2 Unity merupakan pesawat berpenumpang 6 orang, yang didisain untuk mampu mencapai kecepatan 4.200 km/jam.
Jika, 1.224,45 : 4.200 = 0,29. Jika Virgin Galactic SS2 Unity ini sudah beroperasi melayani jalur Mekkah-Palestina yang berjarak 1.224,45 km, Anda memerlukan waktu tempuh selama = 0,29 jam atau 17,49 menit.
Dua kendaraan transportasi dia atas adalah kendaran trasportasi umum, dimana setiap orang berkesempatan untuk menaikinya. Berikut adalah kendaraan khusus, berkemampuan diatas normal, dan diperuntukkan bago orang yang berkemampuan & kapasitas istimewa untuk menaikinya :
NorthAmerican X-15 adalah pesawat roket percontohan AS, yang dibuat dalam rangka program penelitian pada penerbangan dengan kecepatan yang sangat tinggi dan ketinggian tinggi. Pada ketinggian 107.960 meter dari permukaan laut, pesawat ini mampu mencapai kecepatan maksimumnya : 7.274,2 km/jam.
Jika, 1.224,45 : 7.274,2 = 0,17. Jika NorthAmerican X-15 ini diterbangkan dari Mekkah-Palestina yang berjarak 1.224,45 km, Anda memerlukan waktu tempuh selama = 0,17 jam atau 10,01 menit.
Bagaimana kalau salah seorang dari kita adalah orang yang berkemampuan khusus dan diperbolehkan oleh pemiliknya untuk mencoba NorthAmerican X-15 itu ? Apa fenomena yang kita rasakan ? Apa yang terjadi seandainya kita membawa seekor lalat di dalam kendaraan-kendaraan di atas? Apakah ketika kendaraan itu mulai bergerak, apakah lalat itu juga bergerak dari depan ke belakang ? Atau pada saat kendaraan pada kecepatan maksimum , apakah lalat itu terdiam ditempat, bisakah ia terbang dengan leluasa di dalam kendaraan-kendaraan itu?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, akan menjawab juga bagaimana ketika Rasulullah ﷺ menjalani peristiwa Isrâ’ dengan menaiki kendaraan yang bernama : "buraq".
Hal ini juga akan menjawab pernyataan sebgaian kaum muslimin saat ini : " Nikmat benar seandainya kita hidup semasa Rasulullah ﷺ ". Apakah masing-masing dari kita akan langsung percaya terhadap peristiwa diluar kelaziman yang dialami oleh Rasulullah ﷺ ? Sebagaimana beliau, salah satu sahabat utama Rasulullah ﷺ, Abdullah bin Abu Quhafah (bahasa Arab: عبد الله بن أبي قحافة عثمان بن عامر; 573 – 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar / Abu Bakr Ash-Shiddiq. Orang yang selalu membenarkan perkataan Rasulullah ﷺ.
Adanya pembelahan dada Nabi Muhammad
Usai melaksanakan shalat ‘Isyâ` pada malam penuh barakah itu, sayyidina Jibril 'Alayhi al-salâm mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membedah dada beliau ﷺ , lalu ia mencucinya menggunakan air Zam-am. Kemudian dibawakan bejana emas penuh dengan hikmah dan iman lalu dituangkan ke dada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Setelah itu Malaikat Jibril 'Alayhi al-salâm menutup kembali dada Nabi ﷺ dan dibawanya naik ke langit.
Lihat Imam
al-Bukhâri/al-Fath, 17/284, no. 4709, 4710 dan 15-43-70, no. 3886, 3888, juga
18/242, no. 4856, 4858. Imam Muslim, 1/148, no. 163, 1/151, no. 164. Ibnu
Asâkir dalam Tahdzîb Târîkh Dimasq, 1/386-387. Adz-Dzahabi mengatakan dalam
kitab as-Sîrah: “Hadits ini adalah hadits yang hasan gharîb”.
Dari Anas Radhiyallahu 'anhu,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ (وَهُوَ
دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ. يَضَعُ حَافِرَهُ
عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ) قَالَ، فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ
الْمَقْدِسِ. قَالَ، فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ
الأَنْبِيَاءُ. ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ. ثُمَّ
خَرَجْتُ. فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ،
وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ. فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ. فَقَالَ جِبْرِيلُ: اخْتَرْتَ
الْفِطْرَةَ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ.
“Aku diberi Buraq, yaitu seekor hewan putih yang lebih besar dari himar dan lebih kecil dari keledai. Aku mengendarainya. Dia membawaku hingga sampai ke Baitul-Maqdis. Lalu aku mengikatnya di tempat para nabi menambatkan. Aku masuk ke Baitul-Maqdis dan shalat dua raka’at. Setelah itu aku keluar. Malaikat Jibril menghampiriku dengan membawa satu wadah berisi khamr dan satu wadah berisi susu. Aku memilih susu. Malaikat Jibril 'Alayhi al-salâm berkata: ‘Engkau telah (memilih) sesuai dengan fithrah,’ setelah itu, ia membawaku naik ke langit”
HR Imam Ahmad dalam al-Fathur-Rabbâni, 20/251-252 dan sanadnya shahîh. Imam al-Bukhâri dalam al-Fath, 21/176, no. 5576. Imam Muslim, 1/145 no. 162. Lihat juga Imam al-Bukhâri dalam al-Fath, 21/176, no. 5610.
Mengejar Matahari [Relativitas Waktu menurut Qur'an]
Teori Relativitas, Mekanika Kuantum & Makhluk Kuantum
Relativitas khusus adalah teori mengenai struktur ruang-waktu. Diperkenalkan oleh Einstein melalui karyanya tahun 1905, Tentang Elektrodinamika Benda Bergerak (untuk kontribusi fisikawan lainnya lihat Sejarah relativitas khusus).
Relativitas khusus menunjukkan bahwa jika dua
pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak dengan kecepatan sama relatif
terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat tersebut tidak dapat melakukan
percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau diam.
Bayangkan ini seperti saat Anda berada dalam sebuah kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam.
Teori
relativitas khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan
cahaya akan sama terhadap semua pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam.
Mekanika kuantum
adalah teori fundamental dalam fisika yang menggambarkan perilaku alam pada dan
di bawah skala atom. Ini adalah dasar dari semua fisika kuantum, yang mencakup : kimia kuantum, teori medan kuantum, teknologi kuantum, dan kuantum ilmu
Informasi.
Fisika kuantum sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Albert Einstein yang membuka pandangan banyak orang terkait alam semesta, seperti halnya bagaimana Isaac Newton yang berhasil mengubah pandangan orang-orang terkait hukum alam semesta pada zamannya.
Jika diumpamakan, fisika klasik merupakan sebuah ilmu yang membahas mengenai
hukum benda solid yang kita jumpai setiap harinya, namun fisika kuantum merupakan sebuah ilmu yang membahas benda dengan ukuran yang sangat kecil dan
tidak dapat dilihat dengan kasat mata.
Agus Mustofa (seorang pakar nuclear engineering Indonesia) memberikan skenario rekonstruksi dengan menggunakan teori “annihilasi” untuk menjawab masalah ketahanan tubuh Rasulullah ﷺ dalam mengimbangi kecepatan cahaya di kala Isrâ’ & Mi’râj. Teori ini dikenal dalam fisika inti atau quantum, yaitu jika suatu materi bertumbukan dengan antimateri, maka akan terjadi fenomena annihilasi (saling menghilangkan), dan timbul dua berkas sinar gamma. Menurut Mustofa, agar Rasulullah ﷺ dapat mengikuti kecepatan malaikat Jibril 'Alayhi al-salâm dan buraq, tubuh materi Rasulullah ﷺ diubah menjadi badan cahaya. Hal ini dimaksudkan untuk mengimbangkan kualitas badan Rasulullah ﷺ dengan sayyidina Jibril 'Alayhi al-salâm dan buraq menjadi teman seperjalanan (Agus Mustofa, Terpesona di Sidratul Muntaha, 2005).
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dijelaskan, sebelum Rasulullah ﷺ mengalami peristiwa Isrâ’ & Mi’râj, sayyidina Jibril 'Alayhi al-salâm melakukan pembedahan dada Rasul, dan menyucikan kalbunya dengan air zamzam. Berdasarkan analisis teori annihilasi, pada saat inilah seluruh tubuh materi Rasulullah ﷺ dimanipulasi oleh sayyidina Jibril 'Alayhi al-salâm , yaitu diannihilasi menjadi badan cahaya. Dengan cara seperti ini, badan Rasulullah ﷺ berubah menjadi substansi cahaya, sehingga kecepatan yang bagaimana pun dihadapi Rasulullah ﷺ tidak menjadi masalah. Di dalam fisika quantum dikenal suatu teori, apabila seseorang melakukan perjalanan dengan kecepatan melebihi atau menyamai cahaya, maka secara teoretis ia akan masuk ke dalam dimensi-dimensi ruang waktu yang lain. Itulah mengapa Rasulullah ﷺ dapat melihat penampakan-penampakan ketika Isrâ’ yang menyamai kecepatan cahaya dalam kondisi sadar. Rasulullah ﷺ juga mendiskusikan hal tersebut dengan sayyidina Jibril 'Alayhi al-salâm, dan beliau ﷺ mampu untuk mengingat serta menceritakannya kembali (Agus Mustofa : 2005).
Kesimpulan
Kajian atau telaah dua buah peristiwa besar : Isrâ’ dan Mi’râj yang terjadi pada lebih dari 1400 tahun yang lalu, perlu menggunakan kolaborasi antara akal dan qolbu. Kita harus mengolah/menajamkan akal dan qolbu.
baca juga :
baca juga :
Sebagaimana pada penjelasan-penjelasan sebelumnya, dalam kaidah tata bahsa Arab, kata Isrâ’, merupakan bentuk mashdar dari “ asra` yusri isra-an ” yang secara harfiah berarti “perjalanan di waktu malam”. Sedangkan kata Mi’râj, bentuk isim alat dari " `araja ya`ruju `urujan ” yang mengandung arti “tangga”.
Akal pikiran dan rasio manusia pada jaman tulisan ini dibuat, pasti akan sangat mudah menerima kisah Isrâ’ yang telah terjadi pada diri Rasulullah Muhammad ﷺ . Sedangkan untuk kisah Mi’râj yang terjadi pada diri Baginda Muhammad ﷺ saat ini ilmu dan teknologi manusia masih sebatas pada teori. Karena sampai saat ini, teknologi manusia belum mampu membuat alat/kendaraan dengan kecepatan cahaya.
Catatan penting :
✓ Laju cahaya atau kecepatan cahaya disimbolkan dengan c adalah sebuah konstanta fisika universal yang penting dalam banyak bidang fisika. Nilai presisinya adalah 299.792.458 meter per detik (kira-kira 300.000 kilometer per detik; 186.000 mil per detik; 671 juta mil per jam), karena panjang meter didefinisikan berdasarkan konstanta ini dan standar internasional waktu
✓ Teknologi Quantum akan dapat dicapai oleh hamba-hamba Allah yang terpilih yang memiliki ilmu : hikmah dan iman yang lurus/tauhid di dalam dadanya, atau tepatnya di dalam qolbu-nya.
Kebenaran & Kekuasaan adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Semoga bemanfaat