Post Top Ad

Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk memperbanyak doa di waktu sujud. Pasalnya, sujud adalah waktu di mana Allah dan seorang hamba begitu dekat. Sujud merupakan salah satu bentuk pengabidan seorang hamba kepada Rabb-nya.




Sebelum kita membahasnya, mari terlebih dahulu kita membaca & meresapi makna Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memudahkan petunjuk-Nya kepada kita untuk memahaminya :



أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ



بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ



امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ


Anjuran Rasulullah ﷺ ini tentu saja tidak sembarangan, ada alasan dan hikmah baik terkandung dibaliknya. Anjuran ini tercatat dalam hadits sebagai berikut :

 

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

 

Terjemahannya :

Dari Abu HurairahRasulullah  bersabda, "Momentum terdekat seorang hamba dan Tuhannya adalah ketika sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat itu," (HR Muslim, Abu Dawud, An-Nasa’i).

 

Berikut ini beberapa doa Rasulullah  ketika rukuk dan sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :

Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Rasulullah  memperbanyak doa berikut ini ketika rukuk dan sujud :

 

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

 

Transliterasi : Subhānakallāhumma rabbanā wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī.

Terjemahan : “Mahasuci Engkau ya Allah, Tuhan kami. Segala puji bagi-Mu wahai Tuhanku. Ampunilah dosaku.” 




Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa ia mencari nabi ﷺ pada suatu malam. “Kupikir beliau pergi untuk menemui salah seorang istrinya. Setelah kucari dan kukembali, ternyata aku mendapatinya sedang rukuk atau sujud. Ia membaca doa sebagai berikut :


 سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ


 Transliterasi Subhānaka wa bi hamdik. Lā ilāha illā anta

Terjemahan : “Mahasuci Engkau. Segala puji bagi-Mu. Tiada tuhan selain Engkau.”



Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha  mengatakan bahwa Rasulullah  membaca dalam rukuk dan sujudnya sebagai berikut :

 

 سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

 


Transliterasi Subbūhun quddūsun rabbul malā’ikati war rūh

Terjemahan : “Maha bersih dan maha suci (Engkau), Tuhan malaikat dan roh (mailakat besar/Jibril/makhluk lain yang tidak terlihat oleh malaikat).”



 

Baca juga : 


Dalam riwayat yang lain, berikut ini beberapa doa Rasulullah  ketika sujud yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :


 

1.   Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah  berdoa dalam sujudnya sebagai berikut :

 

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ

 


 Transliterasi Allâhummaghfirlî dzanbî kullah, diqqahû wa jillah, wa awwalahû wa âkhirah, wa ‘alâniyatahû wa sirrah

Terjemahan : “Tuhanku, ampunilah aku dari segala dosa baik kecil maupun besar, awal maupun akhir, dan dosa yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.”


 


2.   Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa Rasulullah   sebelum wafat memperbanyak baca doa sebagai berikut dalam sujudnya :

 

 سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

 


Transliterasi Subhānaka wa bi hamdik. Astaghfiruka wa atūbu ilaik

Terjemahan : “Mahasuci Engkau (ya Allah). Segala puji bagi-Mu. Aku memohon ampunan kepada-Mu. Aku bertobat kepada-Mu.”



 

3.   Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha  mengatakan bahwa sejak turun Surat An-Nashr (menjelang wafatnya) ia belum pernah melihat Rasulullah  shalat kecuali membaca di dalamnya doa sebagai berikut :

 

 سُبْحَانَكَ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

 


Transliterasi Subhānaka rabbī wa bi hamdik. Allāhummaghfir lī

Terjemahan : “Mahasuci Engkau, Tuhanku. Segala puji bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah dosaku.”



 

4.   Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha  mengatakan bahwa Rasulullah  memperbanyak baca doa sebagai berikut :

 

 سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

 


Transliterasi Subhānallāhi wa bi hamdih. Astaghfirullāha wa atūbu ilaih

Terjemahan : “Mahasuci Allah. Segala puji bagi-Nya. Aku memohon ampunan kepada Allah. Aku bertobat kepada-Nya.”



 

5.   Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia suatu malam mendapati Rasulullah   tidak di tempat tidur. Ia mencarinya dan tangannya jatuh pada telapak kedua kaki Rasulullah   yang sedang sujud di masjid sambil berdoa sebagai berikut :

 

 اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

 


Transliterasi Allāhumma a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka. Lā uhshī tsnā’an ‘alaika anta kamā atsnaita ‘alā nafsika.

Terjemahan : “Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan maaf-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu daripada siksa-Mu. Aku tidak sanggup membilang pujian atas diri-Mu sebagaimana Kau membilang pujian atas diri-Mu sendiri.”


Artikel terkait : 


Kebenaran adalah milik  Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَىWallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan &  Rahiim berkenan memudahkan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin. Semoga bemanfaat 

 

Related Posts

Post Bottom Ad