Siapa sesungguhnya sosok Abu Bakr Ash-Shiddiq ? Apa keistimewaannya sehingga ia menjadi sahabat Rasulullah ﷺ dan mendapat gelar Ash-Shiddiq? Dan apa saja yang dapat kita contoh darinya ?
Sebelum kita membahasnya, mari terlebih dahulu kita membaca & meresapi makna Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memudahkan petunjuk-Nya kepada kita untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Abdullah bin Abu Quhafah, menjadi sahabat Cucu Adam yang sangat mulia disisi Sang Pencipta Alam Semesta, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tentulah bukan manusia sembarangan. Terlebih ketika beliau mendapatkan gelar Ash-shiddiq. Pasti banyak perbuatannya yang dapat dijadikan contoh dan suri tauladan bagi umat yang hidup di kemudian hari.
Siapa sesungguhnya Abu Bakr Ash-Shiddiq ?
Abdullah bin Abu Quhafah (bahasa Arab: عبد الله بن أبي قحافة عثمان بن عامر; 573 – 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) atau yang lebih dikenal dengan Abu Bakar / Abu Bakr Ash-Shiddiq (bahasa Arab: أبو بكر الصديق), adalah salah satu pemeluk Islam awal, salah satu sahabat utama Muhammad, dan khalifah pertama yang dibai'at setelah wafatnya Rasulullah Muhammad ﷺ.
Abu Bakar merupakan putra dari
keluarga bangsawan terhormat yang ada di Makkah. Sebelum masuk Islam, Beliau bernama Abdul
Ka’bah. Ayahnya yang bernama Utsman bin Amir yang kemudian memeluk agama Islam tepat pada peristiwa
Penaklukan Kota Mekkah (Fathu Makkah).
Sebelum masuk Islam, namanya adalah Abdul Ka’ab yang kemudian diganti menjadi Abdullah. Berdasarkan kitab Hayatus Sahabah, dituliskan bahwa : Abu Bakar masuk agama Islam setelah diajak langsung oleh Nabi Muhammad ﷺ. Setelah itu, Abu Bakar menjadi sosok pendakwah ajaran Islam kepada beberapa tokoh penting, sebut saja ada Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dll.
Dalam hal pernikahan, Abu
Bakar telah menikah dengan 2 orang istri di Makkah, yakni Qatilah
binti al-’Azy dan Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimar. Dari istri
pertama, dirinya dianugerahi dua orang anak bernama Abdullah dan Asma.
Sementara dari istri keduanya, dirinya dianugerahi dua anak pula yakni Abdurrahman
dan ‘Aisyah. Dan ‘Aisyah inilah, yang pada akhirnya dipersunting Nabi Muhammad ﷺ.
Istri Abu Bakar yang bernama
Qutailah binti Abdul Uzza enggan menerima Islam sebagai agamanya, sehingga
diceraikan oleh Abu Bakar. Sementara istrinya yang lain yakni Ummu Ruman,
bersedia menjadi seorang muslimah. Setelah masuk Islam dan berhijrah ke
Madinah, Abu Bakar menikah lagi dengan dua orang istri yakni Habibah binti
Kharijah dan Asma’ binti Umais. Dari istri ketiga, Abu Bakar dianugerahi anak
bernama Ummu Kultsum yang lahir setelah dirinya meninggal dunia. Ketika Ummu
Kultsum dewasa, dirinya menikah dengan salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yakni
Thalhah bin Ubaidillah. Sementara dari istri keempat, dirinya dianugerahi anak
bernama Muhammad.
Kisah Abu Bakr memperoleh gelar : Ash-Shiddiq & Al-'Atiq
Dalam sebuah kisah yang
menceritakan mengenai bagaimana Abu Bakr mendapatkan julukan Ash
Shiddiq dan Al-’Atiq. Dalam tradisi bangsa Arab, memang sudah umum
bahwa nama orang akan disertai pula dengan laqab alias julukan. Fungsi dari
julukan itu adalah sebagai bentuk pujian atas keluhuran tabiatnya. Rasulullah ﷺ pun juga sering memberikan julukan kepada para sahabatnya, sebagai
bentuk sanjungan. Misalnya : Umar bin Khattab yang diberi julukan al-Faruq
yang berarti pembeda antara kebenaran dan kebatilan, Khalid bin Walid
yang dijuluki sebagai Saifullah yang berarti pedang Allah,
Hamzah bin Abdul Muthalib dengan julukan Asadullah yang
berarti macan Allah. Dapat disebut bahwa semua sahabat Rasulullah ﷺ mendapatkan julukan masing-masing, tak terkecuali dengan Abu Bakr yang
terkenal akan julukannya sebagai ash-Shiddiq dan al-’Atiq.
- Ash-Shiddiq
Artinya
adalah orang sangat jujur atau banyak membenarkan. Hal tersebutlah yang
menjadikan Abu Bakr ditunjuk sebagai sahabat Rasulullah ﷺ yang
paling dipercayai, tak terkecuali akan hal-hal yang tidak masuk akal sekalipun.
Pada Peristiwa Isra’ Mi’raj, kala itu Rasulullah ﷺ melakukan perjalanan malam yang fenomenal dan penuh keajaiban. Pada saat penduduk Mekkah mengejek dan menyebut Rasulullah SAW sebagai pendusta, Abu Bakr muncul dengan gagah dan percaya dirinya membenarkan apa yang telah Rasulullah ﷺ sampaikan. Sejak saat itulah, dirinya diberikan julukan sebagai Ash-Shiddiq.
baca juga :
- Pelajaran Penting dari : Kisah Perjanjian Hudaibiyyah
- Umar bin Khattab pernah protes terhadap keputusan Rasulullah ﷺ [Asbābun Nuzūl QS. Al Fath : 1]
- Dialog antara Rasulullah Muhammad ﷺ dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى saat peristiwa Mi’râj [Setiap Muslim wajib tahu]
- Bagaimana kemajuan sains menjawab kebenaran peristiwa Isrâ’ dan Mi’râj Rasulullah ﷺ ?
- Pelajaran Penting dari : Kisah Perjanjian Hudaibiyyah
- Umar bin Khattab pernah protes terhadap keputusan Rasulullah ﷺ [Asbābun Nuzūl QS. Al Fath : 1]
- Dialog antara Rasulullah Muhammad ﷺ dengan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى saat peristiwa Mi’râj [Setiap Muslim wajib tahu]
- Bagaimana kemajuan sains menjawab kebenaran peristiwa Isrâ’ dan Mi’râj Rasulullah ﷺ ?
- Al-’Atiq
Abu
Bakr
juga mempunyai julukan Al-’Atiq. Menurut beberapa ulama, hal tersebut
dikarenakan Abu Bakr memiliki wajah yang tampan. Namun, ada juga
beberapa yang mengatakan bahwa julukan tersebut diberikan sebab Abu Bakr
selalu menjadi garda terdepan dalam hal kebaikan. Versi lainnya lagi, julukan
tersebut diberikan karena Abu Bakr memang terlahir dari nasab yang suci
yang mana nenek moyangnya terhindar dari perbuatan zina. Sebagian pendapat lagi
mengatakan bahwa Abu Bakr mendapatkan julukan tersebut sebab sudah
mendapat jaminan untuk terbebas dari api siksa neraka.
Penyebutan julukan ini juga disebut dalam beberapa hadits, salah satunya adalah hadits ‘Aisyah berikut,
والله إني لفي بيتي ذات يوم ورسول الله -صلى الله عليه وسلم- وأصحابه في الفناء والستر بيني وبينهم إذ أقبل أبو بكر، فقال النبي صلى الله عليه وسلم: "من سره أن ينظر إلى عتيق من النار فلينظر إلى أبي بكر
Artinya: “Demi Allah,
sesungguhnya aku sedang berada di rumahku pada suatu hari, sementara Rasulullah ﷺ dan beberapa sahabat berada di halaman. Di
antara aku dan mereka tertutup oleh pembatas. Tiba-tiba datang Abu Bakr,
lalu Nabi ﷺ bersabda, ‘Siapa yang senang melihat orang yang terbebas
(‘atiq) dari api neraka, maka lihatlah Abu Bakar.” (HR Al-Hakim)
Demikianlah di antara keutamaan Abu Bakr Ash-Shiddiq رضي الله عنه, semoga Allah meridhai Abu Bakr Ash-Shiddiq. Aamiin ya Rabbal'alamiin