Siapa sesungguhnya sosok ʿUmar bin Khattab ? Apa keistimewaannya sehingga ia menjadi sahabat Rasulullah ﷺ ? Dan apa saja yang dapat kita contoh darinya ?
Sebelum kita membahasnya, mari terlebih dahulu kita membaca & meresapi makna Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memudahkan petunjuk-Nya kepada kita untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Menjadi sahabat seorang yang sangat dekat dengan Sang Pencipta Alam Semesta, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tentulah bukan manusia sembarangan. Pasti banyak perbuatannya yang dapat dijadikan contoh dan suri tauladan bagi umat yang hidup di kemudian hari.
Tentang ‘Umar bin Al-Khatthab رضي الله عنه (Radhiyallahu ‘anhu)
ʿUmar bin Khattab (bahasa Arab: عُمَرُ بْنُ ٱلْخَطَّاب, translit. ʿUmar bin al-Khaṭṭāb, juga dieja sebagai Omar, ca 582/583 – 644) adalah sahabat senior sekaligus mertua Nabi Islam Muhammad ﷺ, yang menjabat sebagai Khalifah Rasyidin kedua, menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq (m. 632–634) dan memerintah sejak Agustus 634 hingga pembunuhannya pada tahun 644. Umar adalah khalifah pertama yang menyandang gelar Amirul Mukminin, gelar yang kemudian menjadi standar para khalifah setelahnya.
Garis keturunan beliau adalah : Umar bin Al-Khatthab bin Nufail bin Adi bin ‘Abdul Uzza bin Riyah bin ‘Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh Al-‘Adawi. Ia dijuluki Al-Faruq. Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua dari Abu Jahal bin Hisyam.
Ia adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya
botak, mampu bekerja dengan kedua tangannya secara seimbang, matanya hitam, dan
berkulit kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan.
Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan
rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3:324).
Pada awalnya, Umar menentang dakwah Rasulullah Muhammad ﷺ. Setelah masuk Islam pada tahun 616, ia menjadi Muslim pertama yang berdoa secara terbuka di Ka'bah. Umar berpartisipasi dalam hampir semua pertempuran dan ekspedisi di bawah Rasulullah Muhammad ﷺ. Nabiyullah Muhammad ﷺ kemudian menikahi putri Umar, Hafshah. Setelah Rasulullah Muhammad ﷺ meninggal pada bulan Juni 632, Umar berjanji setia kepada Abu Bakar (m. 632–634) sebagai khalifah pertama dan menjabat sebagai penasihat terdekatnya hingga pada Agustus 634, kemudian Abu Bakar yang sekarat mencalonkan Umar sebagai penggantinya.
Umar bin Khatthab Radhiyallahu ‘anhu masuk Islam ketika berusia dua puluh tujuh tahun. Sebagai seorang Amirul Mukminin, Umar bin Khatthab Radhiyallahu ‘anhu adalah seorang yang sangat rendah hati dan sederhana, tetapi ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember di pundaknya, tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar bin Khatthab Radhiyallahu ‘anhu jarang tertawa dan bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar (kafaa bil mauti waa’izhon yaa ‘Umar).”
artikel terkait :
Suri tauladan dari Umar bin Al-Khattab
- Umar adalah Penduduk Surga yang Berjalan di Muka Bumi
Diriwayatkan dari Said bin Al-Musayyib bahwa Abu
Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِى فِى الْجَنَّةِ ، فَإِذَا
امْرَأَةٌ تَتَوَضَّأُ إِلَى جَانِبِ قَصْرٍ ، فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ
فَقَالُوا لِعُمَرَ بْنِالْخَطَّابِ ، فَذَكَرْتُ غَيْرَتَهُ ، فَوَلَّيْتُ
مُدْبِرًا » . فَبَكَى عُمَرُ وَقَالَ أَعَلَيْكَ أَغَارُ يَا رَسُولَ اللَّهِ
“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di
surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana
(surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang
ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar,
aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu ‘anhu
menangis dan berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai
Rasulullah.” (HR. Bukhari, no. 3242 dan Muslim, no. 2395)
- Mulianya Islam dengan Perantara Umar bin Khattab
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh Islam di masa Umar
bin Khattab Radhiallahu ‘anhu. Beliau bersabda,
أُرِيتُ فِى الْمَنَامِ أَنِّى أَنْزِعُ بِدَلْوِ بَكْرَةٍ عَلَى
قَلِيبٍ ، فَجَاءَ أَبُو بَكْرٍ فَنَزَعَ ذَنُوبًا أَوْ ذَنُوبَيْنِ نَزْعًا
ضَعِيفًا ، وَاللَّهُ يَغْفِرُ لَهُ ، ثُمَّ جَاءَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
فَاسْتَحَالَتْ غَرْبًا ، فَلَمْ أَرَ عَبْقَرِيًّا يَفْرِى فَرِيَّهُ حَتَّى
رَوِىَ النَّاسُ وَضَرَبُوا بِعَطَنٍ »
“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang
ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut
satu atau dua timba dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut,
-semoga Allah Ta’ala mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab
mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin
abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang begitu gesit, sehingga setiap orang
bisa minum sepuasnya dan juga memberikan minuman tersebut untuk onta-onta
mereka.” (HR.
Bukhari, no. 3682)
Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami
menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”
Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullahshallallahu
‘alaihi wa sallam berdoa,
« اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ
الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِى جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ». قَالَ
وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang yang lebih
Engkau cintai dari kedua laki-laki ini: Abu Jahal atau Umar bin Al-Khaththab.” Sang perawi mengatakan,
ternyata yang lebih dicintai oleh Allah adalah Umar. (HR. Tirmidzi, no. 3681;
Ahmad, 2:95. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
مَا زِلْنَا أَعِزَّةً مُنْذُ أَسْلَمَ عُمَرُ
“Kami terus merasakan harga diri yang tinggi
semenjak Umar masuk Islam.” (HR. Bukhari, no. 3863)
- Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab
Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin
Abbas berkata, “Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang
wafatnya), dan orang-orang yang berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum
dipindahkan –ketika itu aku hadir di tengah orang-orang tersebut-. Aku terkejut
tatkala seseorang memegang kedua pundakku dan ternyata ia adalah Ali bin Abi
Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji dan mendoakan Umar seperti orang-orang
lainnya), “Engkau tidak pernah meninggalkan seseorang yang dapat menyamai
dirimu dan apa yang telah engkau lakukan. Aku berharap bisa menjadi sepertimu
tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah, aku sangat yakin bahwa
Allah akan mengumpulkanmu bersama dua orang sahabatmu (Rasulullah dan Abu
Bakar).
Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ذَهَبْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ ، وَدَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو
بَكْرٍ وَعُمَرُ ، وَخَرَجْتُ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ
“Aku berangkat bersama Abu Bakar dan Umar, aku masuk bersama Abu
Bakar dan Umar, dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.” (HR. Bukhari, no.
3685)
- Umar bin Khattab adalah Seorang yang Mendapat Ilham
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ قَدْ كَانَ فِيمَا مَضَى قَبْلَكُمْ مِنَ الأُمَمِ
مُحَدَّثُونَ ، وَإِنَّهُ إِنْ كَانَ فِى أُمَّتِى هَذِهِ مِنْهُمْ ، فَإِنَّهُ
عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
“Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat
sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku
mendapatkannya, maka Umar bin Khatthab-lah orangnya.” (HR. Bukhari, no. 3469)
- Kewibawaan Umar bin Khattab
Dari Aisyah r.a , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن الشيطان يفرق من عمر بن الخطاب
“Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.” (HR. Ibnu
‘Asakir dari ‘Aisyah)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang
paling penyayang adalah Abu Bakar dan yang paling tegas dalam menegakkan agama
Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)
Demikianlah di antara keutamaan Umar bin al-Khattab yang secara
langsung diucapkan dan dilegitimasi oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Semoga Allah meridhai Umar bin al-Khattab. Aamiin ya Rabbal'alamiin