Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhu (رضي الله عنه) adalah salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yang mempunyai watak keras dan sikap yang kritis. Dibalik sifatnya yang demikian, ada suri tauladan baik dari Beliau. Apakah itu ? Bagaimana kisahnya ?
Mari terlebih dahulu kita membaca Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memberikan petunjuk-Nya dan memudahkan kita memahami berbagai tanda-tanda kekuasan-Nya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Perjanjian
Hudaibiyyah yang secara akal manusia biasa, seolah-olah terkesan merugikan
pihak kaum Muslimin. Tapi bagi yang diberi mereka yang dikaruniai oleh Allâh Azza wa Jalla pemahaman ilmu yang lebih, dalam ajaran islam lebih dikenal dengan ilmu hikmah, seperti contohnya pada : Rasulullah Muhammad ﷺ & Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu (رضي الله عنه), banyak sekali
hikmah dibalik lunaknya atau ‘mengalahnya’ Rasulullah ﷺ kepada kaum kafir Quraisy
saat itu.
Artikel terkait :
Umar
bin Khatab Radhiyallahu 'anhu (رضي الله عنه), sebagaimana pernah ditulis dalam blog ini, adalah salah satu sahabat Rasulullah ﷺ yang melakukan “aksi
protes” atas isi perjanjian Hudaibiyyah, sebgaiman apada artikel berjudul :
Umar bin Khattab pernah protes terhadap keputusan Rasulullah ﷺ [Asbābun Nuzūl QS. Al Fath : 1]
Dari kisah tersebut, setelah bertemu Rasulullah Muhammad ﷺ & Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu
'anhu (رضي الله عنه),
“Aku terus berpuasa, bersedeqah dan memerdekakan budak (sebagai tebusan) dari apa yang telah aku perbuat, karena aku merasa cemas terhadap ucapan yang pernah aku ucapkan kala itu, sehingga saya berhadap itu menjadi kebaikan” [Dari riwayat Ibnu Ishaq dengan sanad yang hasan – Ibnu Hisyâm (3/440)].
Demikian suri tauladan baik yang telah dicontohkan oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah Yang Maha Perkasa & Pengampun untuk dijadikan contoh bagi orang-orang yang terlahir kemudian. Beliau, Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhu (رضي الله عنه) telah mencontohkan kepada kita pengamalan Al Qur'an :
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ
الْمَصِيْرُ
Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.” QS. Al Baqarah [2]: 285
Ajaran Islam tidak mengajarkan dan menuntut umatnya menjadi orang yang suci. Dosa yang kita lakukan bukanlah menjadi tanggungan orang lain. Islam mengajarkan umatnya agar segera tersadar bahwa ia adalah seorang hamba yang lemah, ketika telah berbuat dosa, segera meminta ampunan kepada Tuhan-nya, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.
Ini
sebagian gambaran sikap para Shahabat Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dalam menyikapi perjanjian damai Hudaibiyyah. Tidak di ragukan lagi bahwa apa
yang di lakukan Umar Radhiyallahu anhu dan kaum Muslimin lainnya bukan
bermaksud menentang Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , namun merupakan
ijtihad mereka dan gambaran kesemangatan mereka untuk mengalahkan, menaklukkan
dan menghinakan kaum musyrikin.
Kebenaran adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Semoga bemanfaat.