Setiap umat muslim tahu bahwa Al Qur'an diturunkan di bulan Ramadhan. Akan tetapi kapan ? Pada saat 17 Ramadhan yang sering kita peringati sebagai hari Nuzulul Qur'an ? Atau pada saat malam Lailatul Qodar, sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ?
Sebelum kita belajar menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Mari terlebih dahulu kita membaca Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memberikan petunjuk-Nya kepada kita dan memudahkan untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Proses turunnya Kitab Suci Al-Qur’an dapat dibagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut :
Tahap Pertama
Al-Qur’an diturunkan ke Lauhul Mahfudz secara keseluruhan. Sebagai dasar dari fase pertama ini adalah firman Allah Subḥānahu Wataʿālā berikut :
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ
Terjemahan :
Bahkan, (yang didustakan itu) Al-Qur’an yang mulia. QS. Al-Buruuj [85] : 21
فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ
Terjemahan :
yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauhulmahfuz). QS. Al-Buruuj [85] : 21
Para mufassir sepakat, bahwa ayat ini menjelaskan tentang turunnya Al-Qur’an di Lauhul
Mahfudz.
Tahap Kedua
Pada fase ini
Al-Qur’an diturunkan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah
pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan malam : Lailatul qadar.
Fase ini sebagaimana firman Allah Subḥānahu Wataʿālā dan hadits Rasulullah ﷺ berikut:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ
وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗيُرِيْدُ
اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖوَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Transliterasi :
Terjemahan :
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur. QS. Al Baqarah [2] : 185
فُصِلَ القُرْآنُ مِنَ الذِّكْرِ أي: اللّوح المحفوظ، فَوُضِعَ فِي بَيْتِ
العِزَّةِ مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَجَعَلَ جِبْرِيلُ عليه السّلام يَنْزِلُ
بِهِ عَلَى النَّبِيِّ صلّى الله عليه وسلّم
Terjemahan :
Al-Qur’an dipisahkan dari ad-Dzikr (Lauhul Mahfudz)
lalu diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia. Kemudian Jibril
menyampaikannya kepada Nabi ﷺ (HR Hakim dalam al-Mustadrak).
Para mufassir, seperti Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, Abdurrahman as-Sa’di dalam Tafsir as-Sa’di, dan pakar tafsir lainnya, sepakat bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan secara utuh dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.
Tahap Ketiga
Ini merupakan fase terakhir dari proses turunnya Al-Qur’an. Pada tahap ini, Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril ʿAlayhi al-salām kepada Nabi Muhammad ﷺ. Ayat per ayat yang diturunkan berangsur sesuai dengan suatu kejadian, atau suatu jawaban atas sebuah peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Dalil yang menjadi dasar fase ketiga ini diantaranya adalah :
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ
جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ
وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Terjemahan :
Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah,1) agar Kami memperteguh hatimu (Nabi Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar). QS. Al-Furqaan [25] : 32
Catatan Kaki
1) Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur agar hati Nabi Muhammad saw. menjadi kuat dan mantap.
ۗوَاِنَّهٗ لَتَنْزِيْلُ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
Sesungguhnya ia (Al-Qur’an) benar-benar diturunkan Tuhan semesta alam. QS As-Syu’ara [26]: 192
ۙنَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ
Ia (Al-Qur’an) dibawa turun oleh Ruhulamin (Jibril). QS As-Syu’ara [26]: 193
ۙعَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ
(Diturunkan) ke dalam hatimu (Nabi Muhammad) agar engkau menjadi salah seorang pemberi peringatan. QS As-Syu’ara [26]: 194
ۗبِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُّبِيْنٍ
(Diturunkan) dengan bahasa Arab yang jelas. QS As-Syu’ara [26]: 195
Baca juga :
Penjelasan singkat & Kesimpulan
Turunnya Al-Quran pertama kali terkadang menjadi perdebatan di antara sesama muslim. Seperti yang kita ketahui bahwa turunnya Al-Quran pertama kali yang dikenal sebagai Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan. Namun beberapa ayat mengatakan :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ
“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan
Al-Qur’an.” (Al-Baqarah [2] :185)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ
“Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (Al-Qadr [97] : 1),
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ
مُبَارَكَةٍ
“Sesungguhnya kami menurunkannya
(Al-Qur’an) pada malam yang diberkahi.” (Ad-Dukhaan [44] : 3).
Ketiga ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Al-Quran turun pada bulan Ramadhan
tepatnya pada malam Lailatul Qadar, malam kemuliaan. Setiap muslim pasti telah diajarkan oleh para gurunnya, bahwa Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari akhir Ramadhan, sedangkan tanggal 17 Ramadhan ada ditengah, tidak
termasuk ke dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini sering membuat banyak kaum
muslim bingung.
Sebenarnya keduanya benar, Al-Quran diturunkan secara lengkap (keseluruhan 30 Juz) dari Lauh Mahfudz ke langit Dunia (Baitul-Izzah). Al-Quran pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad ﷺ pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Al-Quran diturunkan selama 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Turunnya Al Qur'an pertama kali kepada Rasulullah Muhammad ﷺ inilah yang sering kita peringati sebagai Nuzulul Quran. Ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad ﷺ adalah surat Al-Alaq di Gua Hira. Saat itu tanggal 10 Agustus 660 M, Nabi Muhammad ﷺ tepat berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari.
Para mufassir (ulama pakar tafsir) sepakat bahwa bulan
Ramadhan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an, tepatnya pada malam Lailatul
qadar. Pada malam itu, Al-Qur’an diturunkan secara utuh (30 juz) dari Lauhul
Mahfudz ke Baitul ‘Izzah.
Lauhul Mahfudz merupakan kitab tempat Allah Subḥānahu Wataʿālā mencatat segala peristiwa yang terjadi di alam semesta. Dari peristiwa terkecil sampai terbesar, yang akan dan telah terjadi, semuanya tercatat di kitab catatan itu. Termasuk setiap daun yang jatuh di bumi ini, tidak pernah terlewat dari sistem input kitab catatan itu (Tafsir at-Thabari, juz 5, halaman. 211).
Sementara Baitul ‘Izzah sendiri merupakan rumah yang berada di langit dunia. Syekh Az-Zarqani (w. 1948 M) dalam kitab Manahil al-‘Irfan menjelaskan, bahwa Baitul ‘Izzah merupakan berita ghaib (di luar logika), yang hanya bisa diketahui melalui Nabi Muhammad ﷺ sebagai orang yang ma’shum (terjaga dari perbuatan maksiat) (Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an, juz 1, halaman 45).
Mengenai wujudnya seperti apa, Ibnu Abbas menjelaskan, bahwa Lauhul Mahfudz
terbuat dari mutiara putih, panjangnya seukuran jarak antara langit dan bumi,
lebarnya sama dengan jarak antara Timur dan Barat, sedangkan kedua sisinya
terbuat dari mutiara dan yaqut, sampulnya dari yaqut merah, penanya dari
cahaya, dan kalam-Nya telah tertulis di ‘Arsy yang pangkalnya berada di
pangkuan seorang malaikat (Irsyad as-Sari Syarah Sahih Bukhari, juz 7,
halaman 114).
Baca juga :
Baca juga :
Kebenaran adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Semoga bemanfaat
5fe4tdrcx