Tidak ada satu pun yang dapat menyamai sifat wajib Tuhan. Tuhan memiliki sifat-sifat yang menunjukkan kesempurnaannya. Sifat-sifat ini dikenal sebagai sifat wajib bagi Allah. Umat muslim dianjurkan untuk memahami dan meyakini sifat-sifat wajib tersebut.
Mari terlebih dahulu kita membaca Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memberikan petunjuk-Nya dan memudahkan kita memahami berbagai tanda-tanda kekuasan-Nya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Berikut adalah beberapa terjemahan dalil yang terkandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits tentang sifat-sifat Allah :
1. Wujuud
Wujuud artinya : artinya sifat wajib bagi Allah yang pasti ada dan
tidak bergantung kepada siapa pun.
" ... ..
Kemudian laki-laki tersebut bertanya lagi: ‘Jelaskan kepadaku tentang ihsan?’ Beliau ﷺ bersabda: “(Ihsan adalah) Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak bisa melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu.”
.... ..." (HR Muslim )
“Pikirkanlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu memikirkan
(hakikat) Dzat Allah, karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.”
(HR. Abu Asy-Syaikh)
Baca juga :
Baca juga :
2. Qidam
Qidam artinya sifat wajib bagi Allah yang awal atau terdahulu.
Maksudnya Allah sudah ada sebelum dunia tercipta.
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Dialah Yang Maha Awal, Maha Akhir, Maha Dhahir, dan Maha Bathin.1) Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Al-Hadiid [57] : 3
Catatan Kaki
1) Maha Awal berarti telah ada sebelum segala sesuatu ada sehingga tidak ada yang mendahului-Nya; Maha Akhir berarti akan hidup selamanya setelah segala sesuatu musnah; Maha Dhahir berarti wujud-Nya begitu nyata, baik melalui perenungan atas alam semesta yang Dia ciptakan maupun melalui pembuktian logika dan rasa; dan Maha Bathin berarti bahwa Dzat dan hakikat-Nya tidak bisa dijangkau, baik dengan mata, akal, maupun khayal.
3. Baqaa
Baqaa artinya : sifat wajib bagi Allah yang abadi atau kekal. Tidak
ada yang bisa menghancurkan-Nya.
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain (selain Allah). Tidak ada tuhan selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Dzat-Nya. Segala putusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. QS. Al-Qashash [28] : 88
4. Mukhaalafatuhu Lilhawaadits
Mukhaalafatuhu lilhawaadits artinya : sifat wajib bagi Allah yang
berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ
اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
(Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagimu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri dan (menjadikan pula) dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan(-nya). Dia menjadikanmu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS. Asy- Syuuraa [42] : 11
5. Qiyaamuhu Binafsih
Qiyaamuhu binafsih artinya : sifat wajib bagi Allah yang tidak
membutuhkan bantuan dari siapa pun.
۞ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ
هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ
Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. QS. Faathir [35] - 15
6. Wahdaaniyat
Wahdaaniyat artinya : sifat wajib bagi Allah yang Esa atau tunggal
karena Allah tidak memiliki sekutu.
لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ
اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ
Artikel terkait :
7. Qudrat
Qudrat artinya : sifat wajib bagi Allah yang Berkuasa karena Allah
adalah Pemegang kuasa terhadap segalanya.
وَاَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ وَاَرْضًا
لَّمْ تَطَـُٔوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا
8. Iraadat
Iraadat artinya : sifat wajib bagi Allah yang Memiliki kehendak.
Allah dapat melakukan apa saja.
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ
Maha Kuasa berbuat apa saja yang Dia kehendaki. QS. Al-Buruuj [85] : 16
9. ‘Ilmun
‘Ilmun artinya : sifat wajib bagi Allah yang Dzat yang Maha
Mengetahui segala sesuatu.
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى
الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ
اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ
اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ
اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, kecuali Dialah yang keempatnya dan tidak ada lima orang, kecuali Dialah yang keenamnya. Tidak kurang dari itu atau lebih banyak, kecuali Dia bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian, Dia memberitakan apa yang telah mereka kerjakan kepada mereka pada hari Kiamat. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Al-Mujaadalah [58] : 7
Baca juga :
10. Hayaat
Hayaat artinya : sifat wajib bagi Allah yang kekal, dimana Allah
merupakan Dzat yang tidak pernah hancur.
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا
تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ
عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ
وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ
وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Baca juga :
Mengenal lebih mendalam : Surat Al-Faatihah
Mengenal lebih mendalam : Surat Al-Faatihah
11. Sama’
Sama' artinya sifat wajib bagi Allah yang Maha Mendengar
segalanya.
۞ لَا يُحِبُّ اللّٰهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْۤءِ مِنَ الْقَوْلِ اِلَّا
مَنْ ظُلِمَ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا
Allah tidak menyukai perkataan buruk (yang diucapkan) secara terus terang, kecuali oleh orang yang dizalimi.3) Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. An-Nisaa' [4] : 148
Catatan Kaki
3) Orang yang dizalimi boleh mengemukakan kepada hakim atau penguasa tentang keburukan-keburukan orang yang menzaliminya.
12. Bashar
Bashar artinya : sifat wajib bagi Allah yang Dzat yang Maha Melihat,
baik yang terlihat maupun kasat mata.
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا
الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Maha Hebat (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya4) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. QS. Al-Israa' [17] : 1
Catatan Kaki
4) Masjidilaqsha dan daerah sekitarnya diberkahi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, di antaranya, dengan diutusnya banyak nabi di sana dan dengan kesuburan tanahnya.
13. Kalaam
Kalaam artinya : sifat wajib bagi Allah yang berfirman. Allah dapat
berlisan tanpa bantuan siapa pun.
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ
نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ
14. Qadiraan
Qadiraan artinya : sifat wajib bagi Allah yang kuasa Allah atas
segala sesuatu yang terjadi kepada umat-Nya.
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ
لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ
لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak). Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. QS. Al-Baqarah [2] : 20.
اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى
اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ
Bukankah Dzat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui. QS. Yaasiin [36] : 81
15. Muriidan
Muriidan artinya : sifat wajib bagi Allah yang kehendak. Allah
dapat berkehendak dan tidak ada yang bisa menghalanginya.
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا مَا دَامَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ اِلَّا
مَا شَاۤءَ رَبُّكَۗ اِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُ
Mereka kekal di dalamnya selama masih ada langit dan bumi, 6) kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan terhadap apa yang Dia kehendaki. QS. Huud [11] : 107.
Catatan Kaki
6) Kalimat ini adalah kiasan yang dimaksudkan untuk menjelaskan kekekalan mereka di neraka. Alam akhirat juga mempunyai langit dan bumi tersendiri.
16. ‘Aalimaan
‘Aalimaan artinya : sifat wajib bagi Allah yang maha mengetahui dan
tidak ada seorangpun yang bisa menyembunyikan sesuatu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُوْنَ اَنْ يَّشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ
وَلَآ اَبْصَارُكُمْ وَلَا جُلُوْدُكُمْ وَلٰكِنْ ظَنَنْتُمْ اَنَّ اللّٰهَ لَا يَعْلَمُ
كَثِيْرًا مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ
Kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan.7) QS. Al Fushshilat [41] : 22
Catatan Kaki
7) Mereka melakukan dosa dengan terang-terangan karena menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka serta pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka tidak akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.
وَذٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِيْ ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ اَرْدٰىكُمْ
فَاَصْبَحْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ
Itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu. (Dugaan) itu telah membinasakan kamu sehingga jadilah kamu termasuk orang-orang yang rugi. QS. Al Fushshilat [41] : 23
يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِۗ
وَهُوَ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dia Maha Mengetahui segala isi hati. QS. Al Hadiid [57] : 6
17. Hayyan
Hayyan artinya : sifat wajib bagi Allah yang tidak pernah tidur,
mati, atau pun lengah.
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ
Bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Hidup yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya. QS. Al Furqaan [25] : 58
18. Samii’aan
Samii’aan artinya : sifat wajib bagi Allah yang Maha Mendengar
segala perkataan, permintaan, dan doa hamba-Nya.
وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ
سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Berperanglah kamu di jalan Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. Al-Baqarah [2] : 244.
19. Bashiiraan
Bashiiraan artinya : sifat wajib bagi Allah yang selalu mengawasi
setiap hamba-Nya.
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ
بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS Al Hujuraat [49] : 18
20. Mutakalliman
Mutakalliman artinya : sifat wajib bagi Allah yang berfirman.
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya : “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu. QS. Yaasiin [36] : 82
Apakah Sifat Wajib 20 Membatasi Kesempurnaan Allah ??
Subtansi sifat-sifat wajib bagi Allah telah menjadi kajian ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dalam rentang sejarah sejak masa Abu al-Hasan al-Asy'ari (260-324 H/874-936 M), seorang sarjana Muslim Arab dari yurisprudensi Syafi'i, penafsir kitab suci, pembaharu, dan teolog skolastik, yang terkenal sebagai pendiri dari teologi Islam Sunni Asy'ariyah. Dan Abu Manshur al-Maturudi (238-333 H/852¬-944 M), imam aliran ahli aqidah Maturidiyyah serta seorang ahli ilmu kalam. Dan juga al-Qadhi Abu Bakr al-Baqillani (338-403 H/950-1013 M), dan Imam al-Haramain (419-478 H/1028-1085 M), hingga sekarang.
Namun yang merumuskan secara praktis menjadi 20 Sifat Wajib bagi Allah adalah al-Imam Muhammad bin Yusuf bin Umar bin Syu’aib as-Sanusi al-Hasani (832-895 H/1428-1490 M), asal kota Tilmisan (Tlemcen) Aljazair, seorang yang multidisipliner: muhaddits, mutakalllim, manthiqi, muqri’, dan pakar keilmuan lainnya. Dalam al-‘Aqidah as-Sughra yang terkenal dengan judul Umm al-Barahain, Imam as-Sanusi mengatakan :
فَمِمَّا يَجِبُ لِمَوْلَانَا جَلَّ وَعَزَّ عِشْرُونَ صِفَةً.
“Maka di antara
sifat wajib bagi Allah Tuhan Kita-Yang Maha Agung dan Maha Perkasa-adalah 20
sifat.”
Dalam ranah keimanan terhadap Allah secara umum setiap mukallaf wajib meyakini sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi-Nya. Sehingga ia harus meyakini secara tanpa keraguan :
1. Bahwa Allah pasti bersifat dengan segala kesempurnaan yang layak bagi keagungan-Nya.
2. Bahwa Allah mustahil bersifat dengan segala sifat kekurangan yang tidak layak bagi keagungan-Nya.
3. Bahwa Allah boleh saja melakukan atau meninggalkan segala hal yang bersifat jaiz (mumkin), seperti menghidupkan manusia dan membinasakannya.
Inilah akidah yang harus diyakini secara umum. Selain itu, setiap mukallaf wajib meyakini secara terperinci sifat wajib 20 yang menjadi sifat-sifat pokok kesempurnaan (shifat asâsiyyah kamâliyyah) Allah sebagai Tuhan, 20 sifat mustahil, dan satu sifat Jaiz bagi-Nya.
Namun hal ini
bukan berarti membatasi sifat Allah sebagaimana disalahpahami sebagian orang,
tetapi karena sifat-sifat ini yang sering diperdebatkan di sepanjang sejarah
umat Islam, maka dengan menetapkannya menjadi jelas bahwa Allah bersifat dengan
segala kesempurnaan dan tersucikan dari segala kekurangan.
Sifat 20 itu tidak membatasi kesempurnaan Allah yang tidak terbatas. Justru sifat wajib 20 itu merupakan sifat-sifat pokok kesempurnaan Allah yang tidak terbatas jumlahnya, yang tidak mampu diketahui oleh manusia secara menyeluruh. Imam as-Sanusi dalam Syarh Umm al-Barahain menjelaskan :
(ص) )فَمِمَّا
يَجِبُ لِمَوْلاَنَا
جَلَّ وَعَزَّ
عِشْرُوْنَ صِفَةً(
(ش) أَشَارَ
بِمِنْ التَّبْعِيْضِيَّةِ
إِلَى أَنَّ
صِفَاتِ مَوْلَانَا
جَلَّ وَعَزَّ
الْوَاجِبَةَ لَهُ
لَا تَنْحَصِرُ
فِيْ هَذِهِ
الْعِشْرِيْنَ، إِذْ
كَمَالَاتُهُ تَعَالَى
لَا نِهَايَةَ
لَهَا، لَكِنْ
الْعَجْزُ عَنْ
مَعْرِفَةِ مَا
لَمْ يَنْصُبْ
عَلَيْهِ دَلِيْلٌ
عَقْلِيٌّ وَلَا
نَقْلِيٌّ لَا
نُؤَاخِذُ بِهِ
بِفَضْلِ اللهِ
تَعَالَى
“Kitab Asal (Umm
al-Barahain) berisyarat dengan huruf مِنْ
tab'idiyah untuk menunjukkan, bahwa sifat-sifat Allah–Jalla wa ‘Azza–tidak
terbatas pada 20 sifat ini, sebab kesempurnaan-Nya tidak terbatas, namun
ketidakmampuan mengetahui sifat-sifat yang tidak terjelaskan oleh dalil 'aqli
dan naqli membuat kita tidak disiksa karenanya, berkat anugerah Allah Ta'ala.”
Hakikat insan itu ada pada : tajalli wahdah [Keesaan] & wahdaniyah [Yang Maha Esa] Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Mari kita mengenal Sang Pencipta dengan menggunakan qolbu. Karena qolbu ini jugalah yang diajak bicara/disapa oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pada ayat-ayat di dalam Al Qur'an.
Kebenaran adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Semoga bemanfaat.