Apakah itu Hadits
Qudsi ? Apa bedanya denga Al Qur'an ? Apa perbedaan Hadits Qudsi dengan Hadits
lainnya ?
Pada artikel
sebelumnya kita telah membahas tentang Hadits, yang secara harafiah berarti : perkataan (sabda), perbuatan,
ketetapan dan persetujuan dari Rasulullah Muhammad ﷺ yang dijadikan landasan syariat Islam, pada artikel yang berjudul :
Apakah hadits itu ? [Pengertian Hadits Menurut Bahasa dan Istilah]
Mari terlebih dahulu kita membaca Al-Fatihaah, [baca : Mari 'meluruskan niat' dengan Surah Al-Faatihah ], semoga Allah Yang Maha Raḥmān & Raḥīm berkenan memberikan petunjuk-Nya kepada kita dan memudahkan untuk memahaminya :
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ
Pengertian Hadits Qudsi
Hadits Qudsi ialah hadits yang berisi perkataan Rasulullah Muhammad ﷺ mengenai firman Allah yang diwahyukan secara langsung. Makna hadits ini berasal dari Allah, akan tetapi—berbeda dengan Alquran--, kata-katanya adalah kata-kata Rasulullah Muhammad ﷺ. Hadits qudsi ini, sebagian, kemudian disampaikan kepada sahabat-sahabat Rasul ﷺ yang tertentu. Karenanya, tingkat kesahihan hadits qudsi ini serupa dengan hadits yang lain-lain, dan diukur dengan cara yang serupa pula, seperti yang dijelaskan pada artikel terdahulu yang berjudul :
Bentuk Periwayatan
Ada dua bentuk
periwayatan pada Hadits Qudsi :
Periwayatan yang
pertama; Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
"Seperti yang diriwayatkannya dari Allah Azza wa Jalla.".
Contohnya: Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahih-nya
dari Abu Dzar Radliyallahu Anhu dari Nabi seperti yang
diriwayatkan dari Allah, bahwasanya Allah berfirman,
"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zhalim pada diri-Ku dan Aku haramkan pula untuk kalian, maka janganlah saling menganiaya d iantara kalian."
Kemudian
periwayatan yang kedua; Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Allah berfirman...". Contohnya
diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
"Allah Ta'ala berfirman, 'Aku selalu dalam persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, dan Aku bersamanya bila dia mengingat-Ku. Maka jika dia mengingat-Ku niscaya Aku akan mengingatnya'".
Perbedaan antara : Hadits Qudsi dengan Al-Qur'an
dan Hadits Nabawi
Ada tiga hal yang membedakan antara Al-Qur'an
dengan Hadis Qudsi, yaitu :
- Al-Qur'an itu lafazh dan maknanya dari Allah, sedangkan Hadits Qudsi maknanya dari Allah dan lafazhnya dari Nabi Muhammad ﷺ.
- Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah dan mendapat pahala, sedangkan membaca Hadits Qudsi bukan termasuk ibadah dan tidak mendapat pahala.
- Disyaratkan mutawatir dalam periwayatan Al-Qur'an, sedangkan dalam Hadits Qudsi tidak disyaratkan mutawatir.
Sementara itu, perbedaan antara Hadits Qudsi dengan Hadis Nabawi ialah : Hadits Nabawi disandarkan langsung kepada Nabi Muhammad ﷺ dan disampaikan secara lisan oleh beliau. Sedangkan Hadits Qudsi disandarkan kepada Allah SWT kemudian Nabi Muhammad ﷺ menyampaikan dan meriwayatkannya dari Allah, oleh karena itu dikaitkan dengan sebutan Qudsi.
Secara kuantitas, Hadits Qudsi jumlahnya lebih
sedikit. Buku-buku yang membahas tentang Hadits Qudsi antara lain; Al-Ittifahat
As-Sunniyyah Bil Ahadits Al-Qudsiyyah, karya Abdur Rauf Al-Munawi
(1031 H). Buku tersebut berisi 272 Hadis Qudsi.
Penulisan Hadits
Ahli-ahli hadits
yang mengumpulkan, mendaftar, menyeleksi dan menuliskan hadits-hadits dalam suatu
kitab hadits dikenal sebagai mudawwin atau mukharrij.
Pengelompokan Kitab-kitab hadits berdasarkan 2 mahzab utama dalam Islam :
- Kitab Hadits Sunni
- Shahih Bukhari, disusun oleh Bukhari (194-256 H).
- Shahih Muslim, disusun oleh Muslim (204-262 H).
- Sunan Abu Dawud, disusun oleh Abu Dawud (202-275 H).
- Sunan at-Tirmidzi, disusun oleh At-Tirmidzi (209-279 H).
- Sunan an-Nasa'i, disusun oleh an-Nasa'i (215-303 H).
- Sunan Ibnu Majah, disusun oleh Ibnu Majah (209-273).
- Musnad Ahmad, disusun oleh Imam Ahmad bin Hambal (164-241 H).
- Muwatta Malik, disusun oleh Imam Malik (93-179 H).
- Sunan Darimi, disusun oleh Ad-Darimi (181-255 H).
- Kitab Hadits Syi'ah
Syi'ah hanya memercayai hadis yang diriwayatkan oleh keturunan Muhammad ﷺ, melalui Fatimah az-Zahra, atau oleh pemeluk Islam awal yang memihak Ali bin Abi Thalib. Syi'ah tidak menggunakan hadis yang berasal dari atau diriwayatkan oleh orang-orang yang diklaim memusuhi Ali, seperti Aisyah, yang melawan Ali pada Perang Jamal. Beberapa sekte Syi'ah sebagian besar menggunakan :
- Ushul al-Kafi
- Al-Istibshar
- Al-Tahdzib
- Man La Yahduruhu al-Faqih
Kebanyakan hadis-hadis tersebut meriwayatkan
perkataan Ja'far ash-Shadiq dengan pentahrifan
sanad. Kitab-kitab hadis Syiah tidak beredar secara umum di Indonesia.
Kebenaran adalah milik Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, Wallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan & Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Semoga bemanfaat.