بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
١٣ وَيُسَبِّحُ
الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ
فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ
الْمِحَالِ
13.
Guruh memuji keagungan-Nya, demikian pula para
malaikat, karena takut kepada-Nya. Dan Dia mengirimkan halilintar, yang
menyambar siapa pun yang Dia kehendaki. Namun mereka membantah tentang Allah,
padahal Dia Maha Perkasa.
٤٠ فَعَسَىٰ
رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ Perlindungan Lingkungan dan
Perlindungan Lingkungan زَلَقًا
40
Mudah-mudahan Tuhanku akan memberikan kepadaku
sesuatu yang lebih baik dari kebunmu, dan akan melepaskan kepadanya halilintar
dari langit, maka kebun itu menjadi tandus dan tandus.
Dan dalam surah lainnya: QS. Al Baqarah (1): 19;
QS. An-Nisa' (4): 153; QS. Fussilat (41): 17; QS, Adh-Dhariyat (51): 44; Allah
menyebut guntur sebagai hukuman bagi manusia yang tidak menaati perintah-Nya,
dan menjauhi semua larangan-Nya.
Ada tiga istilah untuk kilatan Petir dan Guruh yaitu Ar Ro'du , Ash
Showa'iq dan Al Barq . Ar Ro'du adalah
istilah untuk suara kilat atau guntur. Sedangkan Ash Showa'iq dan Al
Barq adalah istilah untuk kilatan petir, yaitu cahaya yang muncul
sesaat sebelum guntur.
Syekh al-Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Dalam hadits marfu’ (sampai kepada Nabi
Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, pena) tentang riwayat At Tirmidzi dan selain
itu, Nabi Sallallaahu ‘Alaihi Wa sallam ditanya tentang ar ro’du, maka beliau
Shallallahu’ alaihi wa sallam menjawab,
مَلَكٌ مِنْ
الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا
السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
“Ar ro’du adalah
malaikat yang bertugas menjaga awan-awan dan bersamanya merobek api yang
menggerakkan awan-awan sesuai dengan kehendak Tuhan.” Kemudian Syaikh
Islam Ibnu Taimiyah berkata lagi, "Ar ro'du adalah mashdar (kata kerja
yang ditinggalkan) yang berasal dari ro'ada, yar'udu, ro'dan (artinya gemuruh).
... Nama gerakan tersebut pastilah menimbulkan suara. Malaikat adalah mereka
yang menggerakkan (mengguncang) awan, lalu berpindah dari satu tempat ke tempat
lain. Dan setiap gerakan di alam ini, baik di atas (langit) maupun di bawah
(bumi), berasal dari malaikat. Suara manusia dihasilkan dari gerakan
bibir, mulut, gigi, lidah, dan tenggorokan. Dari sanalah manusia dapat
memuliakan Rabb-nya, dapat mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Oleh karena itu, ar ro'du (raungan) adalah suara yang menggetarkan awan. Dan al
barq (kilatan petir) adalah percikan air atau percikan cahaya. ... " (selengkapnya...)
Menurut ajaran Islam: Guntur bukan sekadar fenomena alam
Ilmuwan modern telah banyak meneliti kehebatan kilatan cahaya yang dihasilkan oleh petir. Petir bagaikan kapasitor raksasa, lempeng pertama adalah awan yang berbenturan dengan lempeng kedua adalah bumi. Menurut para ilmuwan, petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), yaitu ketika satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif. Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. (selengkapnya...)
Bagaimana guntur terbentuk?
Udara yang bergerak ke atas karena panas matahari,
membawa molekul air. Ketika udara yang mengandung molekul air naik pada
ketinggian sekitar 3000 meter dari permukaan bumi, udara tersebut bersentuhan
dengan udara dingin pada ketinggian tersebut.
Energi listrik ini mengandung unsur positif (+) di lapisan atas awan dan unsur
negatif (-) di lapisan bawah. Ketika awan terisi penuh untuk mengionisasi
udara; maka terbentuklah petir. Dalam pergerakan tersebut, kristal-kristal es
yang terbentuk di awan, melepaskan listrik statis yang dihasilkan oleh gesekan
tersebut.
Mengapa bisa bergemuruh?
Petir memanaskan udara di sekitarnya hingga 30.000 derajat Celsius dalam
sepersejuta detik. Udara yang panas tersebut meluas, dan menyebarkan gelombang
suara yang lebih cepat daripada kecepatan suara; dengan tekanan 100 kali lebih
besar daripada tekanan atmosfer normal. Sama seperti pesawat terbang yang melintas
dengan kecepatan suara, hal ini menyebabkan ledakan suara (gemuruh) di udara,
sehingga disebut gemuruh/guntur.
baca juga :
Mengapa cahaya dan guntur tidak
mencapai bumi pada saat yang bersamaan?
Hal ini disebabkan oleh suara guntur yang mencapai pendengaran kita dengan
kecepatan suara (340 m/detik di udara); sementara kilat mencapai penglihatan
kita dengan kecepatan cahaya (99.793 km/detik). Hal ini menyebabkan perbedaan
waktu antara kedua peristiwa tersebut, sehingga kilatan (kilat) mencapai bumi
lebih cepat sebelum guntur.
Apa perbedaan antara kilat dan
halilintar?
Ketika perbedaan muatan listrik antara bumi dan awan menjadi lebih besar, udara
menjadi lebih mudah menembus dari bumi ke awan; pelepasan energi listrik
dimulai melalui saluran yang dibentuk oleh udara yang tertembus. Pelepasan
energi listrik dari awan disebut kilat, dan pelepasan energi listrik dari bumi
disebut kilat atau kembali.
Demikian sekedar informasi yang bisa kami sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat

