Post Top Ad

Terbentuknya kepribadian setiap individu dipengaruhi oleh faktor- faktor biologis, lingkungan fisik, kebudayaan, dan pengalaman-pengalaman.



أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ 

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ

صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

امِيْن يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ




Faktor
 Pembentuk Kepribadian manusia menurut Ilmu Sosiologi
  1. Warisan biologis. Warisan biologis ini muncul dari genetik atau keturunan.
  2. Lingkungan fisik/alam. 
  3. Kebudayaan masyarakat setempat.
  4. Pengalaman kelompok. 
  5. Pengalaman unik.
  6. Pembentukan Kepribadian 
  7. Media sosialisasi keluarga.
  8. Media sosialisasi teman sepermainan.

Proses Pembentukan Kepribadian pada Manusia


George Herbert Mead merupakan tokoh sosiologi yang memperkenalkan Role Theory (Teori Peran). Menurut teori tersebut, manusia mengalami beberapa tahapan sosialisasi yang dilakukan melalui peran-peran yang harus dijalankan. Adapun beberapa tahapan sosialisasi yang harus dijalankan manusia yakni sebagai berikut.


1. Tahapan Persiapan (Preparatory Stage) 

Tahapan ini ditandai dengan lahirnya individu di dunia. Pada tahap ini individu berusaha untuk memahami dirinya sendiri dengan cara meniru apapun yang ditangkap oleh panca inderanya. Walaupun belum dapat meniru secara sempurna, anak berusaha untuk memahami apapun yang diterima dalam proses sosialisasi. Inti dari tahapan ini yakni: Anak meniru tetapi belum sempurna. 


2. Tahap Meniru (Play Stage)

Pada tahap ini anak meniru lebih sempurna dibandingkan tahapan preparatory stage. Anak sudah mulai mengenali lingkungan keluarga dan masyarakat. Pada tahap ini anak meniru dengan sempurna namun belum mengetahui tujuan dari apa yang dilakukan. Namun anak mulai menyadari bahwa lingkungan menuntut dirinya untuk memahami nilai dan  norma. 


3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

Pada tahap ini anak mulai berinteraksi dengan teman sebayanya melalui permainan-permainan yang dilakukan. Anak juga mulai memahami tujuan dari yang dilakukan. Anak sudah mulai memahami norma yang berlaku di luar lingkungan keluarganya. 


4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Stage)
Pada tahap ini anak sudah mencapai pendewasaan. Anak memahami apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam masyarakat. Bahkan individu yang tidak mampu menjalankan perannya dengan sempurna, maka ia akan merasa bersalah. 


Baca juga :


Faktor Pembentuk Kepribadian manusia menurut Ajaran Islam


ما من مولود إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه او ينصرانه او يمجسانه 


Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitrah. Maka sesungguhnya kedua orang tuanyalah yang menjadikan ia yahudi, nasrani atau majusi. (HR.Bukhârî)


Konsep pembentukan kepribadian Imam Al-Ghazali dalam kitab Ayyuha al-Walad setidaknya dapat ditinjau dari empat hal. Keempat konsep tersebut saling berkaitan satu sama lain yang dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian. 



Kebenaran adalah milik  Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَىWallahu a’lam bishawab. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Rahmaan &  Rahiim berkenan memberikan hidayah-Nya kepada kita, keturunan Nabiyullah Sayyidina Adam 'Alaihissalam. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.


Semoga bemanfaat.


Related Posts

Post Bottom Ad